PADANG, SUMBAR | Suasana Jumat Berkah terasa berbeda pagi itu. Di banyak grup media dan komunitas wartawan, ucapan selamat ulang tahun untuk Humas Polri mengalir deras.
Tak ada pesta, tak ada panggung megah, namun ada rasa hangat yang tumbuh — rasa kebanggaan terhadap sebuah institusi yang kini semakin terbuka dan dekat dengan rakyat.
Dari balik layar pemberitaan, dari ruang kerja hingga pos ronda kampung, nama Humas Polri disebut dengan penuh hormat dan harapan.
Di usia ke-74 tahun, Divisi Humas Polri seakan menegaskan bahwa komunikasi bukan sekadar kata, melainkan jembatan hati antara kepolisian dan masyarakat.
Dengan mengusung tema “Polisi Humanis, Harapan Masyarakat”, Humas Polri dinilai sukses mempersembahkan wajah baru institusi kepolisian — lebih terbuka, cepat tanggap, transparan, dan berempati.
Kabid Humas Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Susmelawati Rosya, S.I.K., M.H., menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan berbagai pihak — mulai dari media, praktisi hukum, hingga masyarakat luas.
“Humas Polri hari ini tumbuh berkat kerja sama dan kepercayaan semua pihak. Kami berkomitmen menjaga keterbukaan informasi publik dan terus menjadi jembatan komunikasi yang kuat antara Polri dan masyarakat,” ujar Kombes Pol Susmelawati Rosya, Jumat (31/10/2025).
Susmelawati menegaskan bahwa kerja Humas Polri bukan sekadar menyalurkan informasi, tetapi membangun kepercayaan dan empati sosial — dua hal yang kini menjadi pondasi utama Polri modern.
Dari kalangan jurnalis, ucapan pertama datang dari Romansyah Jambak, Ketua DPC Asosiasi Wartawan Indonesia (AWI) Kota Padang. Ia menilai bahwa Humas Polri kini semakin profesional dan terbuka dalam menjalin sinergi dengan media.
“Selamat ulang tahun ke-74 untuk Humas Polri. Kami para jurnalis merasakan keterbukaan dan kecepatan informasi dari Humas Polri terus meningkat. Mereka kini bukan hanya penyampai pesan institusi, tapi bagian penting dari ekosistem informasi publik,” ujarnya.
Sementara itu, Wyndoee Sang Radja, Pemimpin Redaksi Mediaonline.com, menyampaikan ucapan penuh makna yang menggambarkan kedekatan emosional antara insan pers dan Humas Polri.
“Selamat ulang tahun rumah gadang, tampek pulang, tampek batanyo, tampek balinduang, tampek bataduah, pintu rasaki. Begitulah kami memandang Humas Polri — tempat kami bernaung dalam kehangatan informasi dan kebenaran,” ungkap Wyndoee.
Ia menambahkan, Humas Polri kini bukan hanya corong institusi, tetapi telah menjadi wadah silaturahmi yang menyatukan berbagai unsur bangsa dalam semangat kebersamaan dan keterbukaan.
“Humas Polri tampil dengan wajah baru — terbuka, cepat, dan berpihak pada kebenaran. Kami dari media melihat ini sebagai kemajuan luar biasa dalam memperkuat kepercayaan publik terhadap Polri,” lanjutnya.
Dari kalangan hukum, apresiasi datang dari Hendrizon, S.H., M.H., yang menilai peran Humas Polri kini tak lagi sebatas penyampai berita, melainkan pengawal transparansi penegakan hukum.
“Keberadaan Humas Polri menjaga agar publik mendapatkan informasi hukum yang jelas dan berimbang. Ini menjadi pondasi penting bagi keadilan,” tegasnya.
Sementara Dodi Oktaviandi, S.H., menilai pendekatan komunikatif Humas Polri sebagai wujud nyata perubahan paradigma.
“Mereka mampu menghadirkan komunikasi hukum yang edukatif dan tidak kaku. Polri jadi lebih bisa diterima masyarakat,” katanya.
Adapun Yogi Prananda, S.H., M.H., menambahkan bahwa Humas Polri kini menunjukkan wajah hukum yang berempati.
“Pendekatan humanis Humas Polri adalah contoh nyata bagaimana hukum dan kemanusiaan bisa berjalan beriringan,” ujarnya.
Dari media lokal, Hendri dari Alisyanews.com menilai peran Humas Polri sangat vital dalam menangkal hoaks dan menjaga stabilitas sosial.
“Humas Polri punya peran penting dalam meredam hoaks dan membangun narasi positif. Ini langkah nyata menjaga ketenangan sosial,” ujarnya.
Sementara dari masyarakat, Yudi, warga Kuranji, menyampaikan bahwa perubahan citra Polri kini sangat terasa.
“Dulu masyarakat hanya tahu polisi lewat berita hukum. Sekarang lewat Humas, kami melihat polisi ikut membantu warga, hadir di bencana, dan peduli lingkungan. Itu luar biasa,” katanya.
Senada, Sendi, warga Lubuk Begalung, juga memberikan apresiasi.
“Polri kini lebih dekat dengan rakyat. Informasi dari Humas membuat kami merasa ikut dilibatkan, bukan hanya penonton,” tuturnya.
Dari unsur TNI, Januardy menyampaikan selamat dan doa terbaik melalui pesan singkat.
“Sinergitas TNI–Polri salah satunya terwujud lewat komunikasi yang baik antar-humas. Semoga semangat kebersamaan ini terus tumbuh,” tulisnya.
Dari kalangan dunia usaha, Ko Sin, seorang pengusaha di Padang, menilai bahwa kehadiran Humas Polri berpengaruh positif terhadap stabilitas ekonomi daerah.
“Komunikasi yang jujur dan terbuka dari Humas Polri menciptakan rasa aman di kalangan pelaku usaha. Kami merasa dilindungi dan dihargai,” ujarnya.
Dari lingkungan ASN dan pendidikan, Ilham, ASN Pemko Padang, serta Jamal, seorang guru, menilai kiprah Humas Polri semakin inspiratif.
“Kami para ASN belajar banyak dari cara kerja Humas Polri dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas,” kata Ilham.
“Anak-anak sekolah kini mengenal polisi sebagai sahabat, bukan sekadar penegak hukum, berkat pendekatan humanis mereka,” tambah Jamal.
Peringatan HUT ke-74 Humas Polri bukan sekadar momentum seremonial, melainkan refleksi atas perjalanan panjang komunikasi publik Polri yang kini semakin inklusif, edukatif, dan penuh empati.
Kombes Pol Susmelawati Rosya menutup pesannya dengan harapan yang menyentuh:
“Kami ingin Polri hadir di hati masyarakat, bukan hanya di layar berita.”
Ucapan itu menjadi simbol komitmen Humas Polri untuk terus menebar cahaya kepercayaan di tengah masyarakat, sekaligus menjadi penghubung antara suara rakyat dan wajah hukum yang berkeadilan.
Selamat Ulang Tahun ke-74 Humas Polri — Polisi Humanis, Harapan Masyarakat.
Catatan Redaksi:
Momentum Jumat Berkah di penghujung Oktober ini menjadi pengingat bahwa kerja komunikasi publik bukanlah pekerjaan sehari, melainkan ibadah sosial yang menumbuhkan kepercayaan dan persaudaraan antara aparat dan rakyat.
Selamat HUT ke-74 Divisi Humas Polri — semoga terus menjadi corong kebaikan, penebar informasi yang jujur, dan penguat moral bangsa di tengah derasnya arus digitalisasi informasi.
TIM RMO
